Siapa Sih Banksy Itu ?
Siapa Sih Banksy Itu?
Buat sebagian besar orang, nama Banksy udah nggak asing lagi. Kopling juga pernah beberapa kali nyebut dia waktu dia menggambar mural ciuman bernuansa politis dan mural berisi restorasi Ecce Homo yang gagal total. Namun, beberapa minggu terakhir ini, media massa luar negeri sering menyebut-nyebut nama Banksy. Siapa sih dia sebenernya?
Banksy adalah nama samaran seorang seniman grafitti misterius asal Inggris. Dia bukan cuma bisa ngelukis, tapi dia juga seorang aktivis politik dan sutradara film. Karya-karyanya dikenal sangat satir dan subversif, gurauannya sangat “hitam”. Nggak cuma di Inggris, karya Banksy tersebar di jalan-jalan, di tembok-tembok, dan di banyak jembatan di dunia.
Dalam berkarya. Banksy sering melibatkan seniman lainnya. Ada yang bilang bahwa Banksy ini lahir di tahun 1974. Dia adalah anak seorang teknisi mesin fotokopi dan pernah belajar jadi tukang jagal daging. Banksy mulai jadi seniman grafitti di tahun 1980 dan gaya-gayanya mirip sama Blek le Rat dari Paris dan beberapa seniman sejenis lainnya.
Penyebab kenapa Banksy menyembunyikan identitasnya adalah karena pemerintah menganggap karyanya adalah tindak vandalisme. Luar biasanya, meskipun identitas aslinya nggak jelas, Banksy sangat terkenal di seluruh dunia dan bahkan karyanya bisa dimasukkan ke dalam banyak pameran! Padahal seniman-seniman yang identitasnya jelas aja kadang mau bikin pameran aja susah ya, apalagi mau go international.
Kehebatan Banksy lainnya, Banksy nggak pernah ketangkep polisi, padahal dia itu termasuk buronan lho. Dan hebatnya lagi, fans-nya banyak banget! Nah, ini yang menarik sebenernya. Jadi, orang-orang yang jadi fans-nya itu artinya memang suka sama karyanya, dan bukan sama senimannya kan?
Tapi, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan ketahuan juga. Sebuah artikel yang dimuat di Daily Mail pada bulan Juli 2008 memuat foto di bawah ini, dengan tulisan: “Foto ini diambil 4 tahun yang lalu, dan diyakini bahwa orang yang ada di foto ini adalah Banksy.” Tapi cuma itu sih, karena keberadaan Banksy juga nggak terlacak setelahnya.
Memang ada semacam perjanjian nggak tertulis di antara para seniman jalanan bahwa mereka saling merahasiakan identitas masing-masing. Sebenarnya, banyak seniman jalannya yang kenal sama Banksy, cuma mereka nggak akan bilang di mana Banksy berada. Itu cara mereka menghargai privacy satu sama lain. Meskipun sebenarnya ini juga agak riskan ya. Gimana kalo salah satu temennya pada suatu hari butuh uang banyak dan terpaksa harus menjual informasi tentang Banksy untuk bertahan hidup?Banksy yang saat ini diduga tinggal di New York, baru-baru membuat sebuah serial lagi dengan judul “Better Out Than In” yang isinya memrotes pemerintah Amerika, biaya sewa tempat tinggal yang semakin lama semakin mahal, dan biaya masuk ke museum yang sekarang harganya udah jadi $25. Orang nggak lagi nanya “Banksy itu siapa sih?” tapi akan lebih nanya “Itu karyanya Banksy bukan?” ketika melihat sebuah grafitti di jalan.
Ada sebuah lukisan tentang seorang tentara Nazi yang diakui sebagai karya Banksy dan terjual seharga $615,000 dalam sebuah lelang. Kalo ini bener, berarti Banksy memang bisa ngelukis dan nggak cuma bisa buat grafitti. Dan kalo ternyata nggak bener, orang yang ngaku-ngaku dirinya sebagai Banksy itu sebenernya siapa ya?
Di luar semua itu, yang patut kita kagumi dari Banksy adalah dia terus berkarya dan terus menuruti kata hati nuraninya, meskipun banyak orang di luar sana yang menjiplak karyanya. Dia berkesenian dengan tulus, tanpa mengharapkan tepuk tangan atau pujian dari orang lain. Dia mungkin udah cukup bangga, karena tanpa harus pamer tampang, orang udah jatuh cinta duluan sama karya-karyanya.
Sumber : http://kopikeliling.com
Comments
Post a Comment